ZEOLIT, ALTERNATIF ADSORBEN YANG BANYAK DITEMUKAN DI ALAM UNTUK PENGHILANGAN KADAR AMMONIUM
Tahukah kalian
bahwa kandungan amonium dan racun dalam air dapat berbahaya bagi makhluk hidup?
Dibutuhkan perhatian khusus terhadap kadar racun ammonium di Perairan. Oleh
karena itu, sudah menjadi suatu keharusan untuk melakukan penghilangan
kandungan ammonium dari air limbah yang dibuang ke lingkungan.
Ammonium
memiliki efek berbahaya dan beracun terhadap kesehatan manusia dan sumber daya
biotik, hal ini dapat terjadi ketika kandungan ammonium telah melebihi batas
kemampuan lingkungan menetralkan racun dan melewati batas yang diizinkan.
Sebenarnya ammonium
termasuk dalam kategori senyawa basa lemah, sehingga akan dengan mudah
dilakukan proses penyerapan atau adsorpsi dengan zat padat. Salah satu caranya
yaitu memanfaatkan sifat daya serap yang tinggi dari bahan zeolit.
Zeolit merupakan senyawa alumino-silikat hidrat terhidrasi
dengan unsur utama yang terdiri dari kation alkali dan alkali tanah terutama
Ca, K dan Na, dengan rumus umum (LaAlbSicO2.nH2O)
dimana L adalah logam. Sifat umum dari zeolit adalah kristal yang agak lunak
dengan warna putih coklat atau kebiru-biruan. Senyawa kristalnya berwujud dalam
struktur tiga dimensi yang tak terbatas dan memiliki rongga-rongga yang saling
berhubungan membentuk saluran ke segala arah dengan ukuran saluran tergantung
dari garis tengah logam alkali ataupun alkali tanah yang terdapat pada
strukturnya. Dimana rongga-rongga tersebut akan terisi oleh air yang disebut
air kristal.
Zeolit merupakan
senyawa alumino silikat terhidrasi yang terdiri dari tetrahedral (Si, Al) dan
dikelilingi oleh atom-atom O dalam ikatan tiga dimensi. Mineral zeolit yang
paling umum dijumpai adalah (Na,K)2O, Al2O3,
10SiO2, 8H2O.
Dalam
proses adsorpsi pemilihan adsorben merupakan hal yang sangat penting, salah
satu adsorben yang memiliki potensi yaitu zeolit. Zeolit merupakan material
berpori dan memiliki beberapa kandungan mineral dominan (SiO4 dan
AlO4). Menurut International
Zeolite Association, terdapat 234
tipe zeolit yang terdiri dari 67 tipe
zeolit alam dan sisanya yaitu zeolit sintetis. Penggunaan zeolit sebagai media
adsorpsi menjadi hal yang menarik karena jumlahnya yang besar di Indonesia
terutama zeolit dari Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Berdasarkan hasil survei
terdapat sekitar 40 lokasi yang mengandung endapan zeolit alam dan sebagian
besar berada di Pulau Jawa, termasuk yang terluas di daerah Banten. Kandungan
Zeolit di Kecamatan Bayah terhampar areal seluas 400 hektar lebih dengan
deposit lebih dari 123 juta ton.
Jenis
mineral yang dimiliki oleh zeolit alam sangat beragam. Keberagaman tersebut
akan memengaruhi kemampuannya dalam menjerap kation. Mineral zeolit pada
umumnya memiliki komponen silika dan alumina. Banyaknya silika dan alumina
disetiap jenis mineral berbeda tergantung kondisi lingkungan dan
proses pembentukannya.Setiap zeolit alam memiliki tipe yang berbeda-beda.
Zeolit Lampung memiliki tipe klinoptilolit, zeolit Bayah dan Tasikmalaya
memiliki kombinasi tipe klinoptilolit dan mordenit. Keberagaman tipe zeolit
diduga karena kondisi lingkungan dan proses pembentukannya.
Zeolit disebut salah satu adsorben alternative yang tinggi karena memiliki pori yang banyak dan mempunyai kapasitas tukar kation yang tinggi dan dapat diaplikasikan pada rentang temperatur yang luas sehingga sangat cocok digunakan sebagai adsorben, selain itu struktur zeolit yang berongga sehingga zeolit mampu menyerap sejumlah besar molekul yang berukuran lebih kecil atau sesuai dengan ukuran rongganya serta kristal zeolit yang telah terdehidrasi merupakan adsorben yang selektif dan mempunyai efektivitas adsorpsi yang tinggi. Sifat dari zeolit alam sendiri mampu menyerap ammoniuml. Untuk meningkatkan aktivitas dari zeolit alam, dapat dilakukan modifikasi sehingga dapat mengoptimalkan kerja dari zeolit dengan cara memperluas permukaan dari zeolit serta membuka pori zeolit.
#HimatemiaBERAKSI
#HimatemiaGO
EmoticonEmoticon