Varian Baru Virus Covid-19 Dan Pencegahannya
Pandemi
di seluruh dunia belum berakhir. Kasus positif COVID-19 pun terus bertambah di
Indonesia tapi virus COVID-19 semakin menyeramkan. Apalagi sejak munculnya
varian baru COVID-19 yang dikenal dengan varian Delta (B.1.617.2).
Varian
Delta menjadi varian yang menarik perhatian seluruh dunia karena memiliki
kemampuan penularan yang cepat yaitu melalui kontak langsung dengan durasi
sekitar 5-10 detik dan menyebabkan penderitanya mengalami gejala yang lebih
parah.
Varian
ini ditemukan pertama kali di India dan kini telah menyebar ke seluruh dunia. World
Health Organization (WHO) menyatakan bahwa varian Delta sudah menginfeksi
lebih dari 80 negara dan terus bemutasi saat penyebaannya. Abdul Ghafur, salah
satu dokter di India mengatakan, “Tahun lalu, kami pikir kami telah belajar
tentang musuh baru kami (COVID-19), tetapi itu berubah. Virus ini telah menjadi
sangat tidak terduga”
Gejala
yang ditimbulkan akibat varian Delta mirip dengan COVID-19 tetapi lebih parah
dan lebih sulit untuk ditangani. Varian ini dapat menginfeksi semua umur, dari
anak-anak hingga dewasa dengan gejala yang ditimbulkan antara lain: gangguan
saluran pernapasan, gangguan saluran pencernaan, pilek, batuk, demam, sakit
kepala.
WHO
pun menghimbau kepada semua orang yang telah melakukan vaksinasi untuk tetap
menggunakan masker dan menjalankan protokol kesehatan. Baru-baru ini, Satgas
COVID-19 meminta masyarakat untuk menggunakan masker double saat berada di luar
rumah. Masker double yang dimaksud bukanlah masker medis dilapisi dengan masker
medis lagi melainkan masker medis yang dilapisi dengan masker kain 2-3 layer.
Masker
medis dapat menyaring sekitar 80-85% partikel yang dihirup serta melindungi
hidung dan mulut agar tidak terkena droplets yang bisa membawa kuman.
Sementara, masker kain dapat memberikan perlindungan sekitar 50-70%. Namun pemakaiannya dianjurkan hanya 4 jam saja
sehingga disarankan membawa masker cadangan. Saat masker medis dilapisi dengan
masker kain 2-3 layer akan meningkatkan perlindungan hingga 96,4%.
Pemakaian
masker medis biasanya masih terdapat celah di area atas (pipi dan hidung)
sehingga memungkinkan droplets masih dapat masuk sedangkan masker kain umumnya
dapat diatur kekencangannya dan pas di wajah sehingga kombinasi masker medis
dan masker kain bisa memberikan perlindungan yang lebih baik.
Penggunaan
masker medis yang dilapisi masker medis lagi dengan tujuan akan memberikan
perlindungan yang lebih baik itu adalah salah. Karena tidak semua jenis masker
dapat dirangkap, contohnya masker KN95 dan N95. Masker N95 sudah dibuat sesuai
standar untuk menyaring dengan kemampuannya sekitar 95%. Meskipun begitu, untuk
sementara ini penggunaan masker double tidak direkomendasikan untuk anak-anak
karena akan membuatnya sulit bernapas.
Tata
Cara Penggunaan Masker Double
1. Gunakan
masker medis sebagai lapisan pertama.
2. Pastikan
kawat tipis yang terdapat di bagian atas masker medis ditekan ke arah wajah,
sehingga bentuknya mengikuti bentuk hidung Anda.
3. Lapisi
masker medis dengan masker kain 3 layer.
4. Pakailah
masker kain yang ukurannya pas. Pastikan tali atau karet masker kain dikaitkan
dengan baik pada telinga atau diikat di bagian belakang kepala.
5. Coba
hembuskan napas dan rasakan apakah masih ada udara yang mengalir dari sisi atas
dan sisi samping masker. Bila masih ada aliran udara, atur kembali posisi dan
kekencangan masker.
6. Pastikan
tetap bisa bernapas dengan nyaman dan tidak merasa pusing atau berkunang-kunang
karena pemakaian masker doubel ini.
Layaknya
menggunakan masker biasa, masker medis harus dibuang setelah sekali pakai,
meski ditutupi oleh masker kain. Sementara itu, masker kain masih bisa
digunakan kembali, tetapi harus dicuci terlebih dulu sampai bersih.
Sebelum
menerapkan penggunaan masker double, sebaiknya kita perlu memperhatikan hal-hal
berikut:
1. Jika
menggunakan masker double membuat kita terlalu sulit untuk bernapas, maka
berhentilah menggunakan dua masker. Apabila tidak masalah dalam bernapas,
upayakan memakai dua masker.
2. Jika
menggunakan masker tambahan bisa menghalangi penglihatan (terutama bagi mereka
yang berkacamata), maka kita perlu menghentikan praktik ini atau mencoba
menemukan jenis masker lain agar penglihatan tidak lagi terganggu. Sebab,
penglihatan yang terganggu dapat menimbulkan bahaya bagi seseorang, misalnya
risiko terjatuh atau cedera.
Konsumsi
makanan yang bergizi dan tetap patuhi protokol kesehatan dapat menjadi langkah
dalam pencegahan terpaparnya virus COVID-19.
Sumber:
https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/27/112600865/alasan-kenapa-kita-disarankan-pakai-dua-lapis-masker-atau-masker-dobel?page=all
https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/27/130300223/masker-dobel-itu-bukan-pakai-2-masker-bedah-begini-cara-pakainya?page=all
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5620708/gejala-corona-varian-delta-yang-dianggap-mampu-menular-dengan-berpapasa
https://kesehatan.kontan.co.id/news/10-gejala-terinfeksi-covid-19-varian-delta-termasuk-pada-anak?page=all