Vaksin Di Indonesia
Terhitung
sudah sebulan yang lalu sejak Indonesia melakukan vaksinasi pertama kali pada
Rabu, 13 Januari 2021, dimana presiden Indonesia, Bapak Joko Widodo lah sebagai
orang pertama yang menerima suntikan vaksin Covid-19. Jenis vaksin yang
digunakan pada vaksinasi pertama di Indonesia adalah CoronaVac yang di
produksi oleh Sinovac.
Berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ Menkes/12758/2020 telah menetapkan vaksin COVID
19 yang beredar di Indonesia. Jenis vaksin COVID-19 yang akan digunakan
Indonesia antara lain yaitu vaksin yang diproduksi oleh Oxford-AstraZeneca,
Sinopharm, Moderna, Novavax, Pfizer-BioNTech, dan Sinovac.
1.
Vaksin COVID-19 Oxford-AstraZeneca
Vaksin ini
termasuk vaksin rekombinan yaitu vaksin yang menggunakan sebagian kecil materi
genetik dari patogen (contohnya SARS-CoV-2) untuk memicu respons imun. Umumnya,
vaksin ini aman digunakan untuk populasi yang besar bahkan jika mereka memiliki
penyakit kronis atau memiliki gangguan kekebalan tetapi vaksin ini mempunyai
kelemahan yaitu kemungkinan diperlukan suntikan penguat dari waktu ke waktu.
2.
Vaksin COVID-19 Sinopharm
Vaksin ini
memanfaatkan virus COVID-19 yang sudah dimatikan. Setelah divaksin, sistem
kekebalan tubuh dapat merespons virus COVID-19 hidup dengan menghasilkan
antibody yang menempel pada penyerang. Antibody ini akan menargetkan spike
protein sehingga mencegah virus memasuki sel.
3.
Vaksin COVID-19 Moderna
Vaksin ini
dikembangkan dengan bantuan mRNA. Vaksin ini bekerja dengan memberikan petunjuk
kepada sel tentang cara membuat bagian protein dan menampilkannya pada
permukaan sel sehingga sistem kekebalan tubuh akan mengenali bahwa protein
tidak termasuk disana da mulai membangun respons kekebalan dan membuat
antibody. Vaksin ini membutuhkan dua kali suntikan dengan selang waktu 28 hari
tetapi kelemahan dari vaksin ini adalah tidak semua orang dapat menggunakannya.
4.
Vaksin COVID-19 produksi Novavax
Vaksin ini
dikembangkan oleh perusahaan Novavax asal Amerika Serikat dengan memanfaatkan
spike protein yang dibuat khusus untuk meniru protein spike alami dalam virus
COVID-19. Vaksin ini bekerja dengan memasukkan protein untuk memicu respons
antibody yang menghalangi kemampuan virus COVID-19 untuk mengikat sel dan
mencegah infeksi. Sayangnya, vaksin ini belum memberikan kabar terbaru mengenai
uji coba yang dilakukan pada anak-anak dan remaja.
5.
Vaksin COVID-19 produksi Pfizer-BioNTech
Vaksin yang
dikembangkan oleh perusahaan ini dinamakan BNT162b2. Vaksin ini dibuat dengan
teknologi mRNA dan tidak mengandung virus hidup. Kelebihan vaksin ini adalah
dapat diproduksi dengan cepat karena tubuh akan memproduksi protein dari
rangsangan respons imun akibat suntikan kode genetik virus yang diberikan
tetapi kelemahan dari vaksin ini adalah tidak semua orang dapat menggunakannya.
6.
Vaksin COVID-19 produksi Sinovac
Sinovac
mengembangkan vaksin yang diberi nama CoronaVac. Vaksin ini dibuat dengan
teknologi inactivated virus atau memanfaatkan virus yang sudah dilemahkan.
Vaksin ini diberikan dalam dua kali suntikan dan bekerja dengan menguatkan
sistem kekebalan tubuh sehingga antiobodi dalam tubuh dapat melawan virus
COVID-19. Lewat cara tersebut maka tubuh bisa belajar mengenali virus COVID-19
tanpa harus terinfeksi serius.
Di tahapan
awal, vaksinasi diperuntukan untuk tenaga kesehatan dan petugas pelayanan
publik kemudian secara bertahap akan diperluas kepada masyarakat. Saat ini
pemerintah sedang menyusun roadmap yang akan menjelaskan mekanisme pelaksanaan
vaksinasi COVID-19 secara menyeluruh. Pemerintah
juga menyampaikan bahwa vaksinasi COVID-19 gratis dan tanpa persyaratan apapun,
termasuk tanpa persyaratan keanggotaan dan keaktifan di BPJS Kesehatan.
Saat ini, pemerintah masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui rentang periode jangka panjang dari perlindungan vaksin COVID-19. Hal yang perlu diingat adalah vaksin COVID-19 bukanlah obat. Vaksin diberikan kepada orang yang sehat untuk mencegah penyakit tertentu menjangkiti orang tersebut. Vaksin COVID-19 merupakan bentuk pencegahan yang berfungsi mendorong pembentukan kekebalan tubuh spesifik pada penyakit COVID-19.
Sumber:
EmoticonEmoticon