POTENSI BIJI ALPUKAT SEBAGAI BIODIESEL
Hallo
sobat Himre...
Saat ini kebutuhan manusia akan energi fosil meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan perkapita bangsa indonesia, ditambah pula dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat. Dari kebutuhan akan energi tersebut dapat diperkirakan beberapa tahun kedepan cadangan minyak bumi dari fosil akan habis dan membutuhkan bahan bakar alternatif dan salah satunya yaitu dengan membuat biodiesel.
Biodiesel
adalah sejenis bahan bakar yang termasuk kedalam kelompok bahan bakar nabati
(BBN). Bahan bakunya bisa berupa berbagai sumber daya nabati seperti kelompok
minyak dan lemak. Biodiesel juga merupakan bahan bakar alternatif yang dapat
diperbaharui dengan komposisi asam lemak yang terdiri dari minyak nabati maupun
minyak hewani. Kelebihannya adalah dapat mengurangi emisi gas buang yang
meliputi emisi hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), sulfur oxide (SO), dan
partikel-partikel lainnya. Bahan bakar ini juga ramah lingkungan dan dapat
digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. Bahan baku yang berpotensi pembuatan
biodiesel antara lain kelapa sawit, kedelai, jarak pagar dan biji alpukat.
Di
Indonesia sendiri buah alpukat banyak dijumpai dan ditanami, oleh karena itu
tentu saja ketersediaan akan biji alpukat melimpah dimana biji alpukat
merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk pembuatan biodiesel. Dari data Badan
Pusat Statistika (2018) produksi buah alpukat di Indonesia pada tahun 2018
sekitar 410.094 ton dan jumlahnya terus bertambah dari tahun ke tahun.
Beberapa
penelitian juga mendukung penggunaan minyak biji alpukat sebagai biodiesel
yakni The National Biodiesel Foundation (NBF) yang telah meneliti buah alpukat sebagai bahan baku
dari bahan bakar alami sejak tahun 1994. Dimana selaku direktur NBF juga mengungkapkan
bahwa biji alpukat mengandung lemak nabati yang tersusun dari senyawa alkil
ester. Bahan ester tersebut memiliki komposisi yang sama dengan bahan bakar
diesel, dan bahkan nilai cetanenya lebih baik dari solar dan gas buangnya juga
lebih ramah lingkungan.
Kandungan
minyak biji alpukat juga lebih tinggi
daripada tanaman-tanaman lainnya seperti kedelai dan jarak pagar. Namun jika
disandingkan dengan kandungan minyak kelapa sawit, minyak biji alpukat masih
lebih rendah. Pemanfaatan biji buah alpukat saat ini hanya sebagai obat
penghilang stress saja dan belum di manfaatkan untuk lainnya padahal biji
alpukat memiliki kandungan Fatty Acid Methyl Ester (FAME) yang dapat
ditransformasikan sebagai biodiesel melalui reaksi transesterifikasi maupun
esterifikasi. Dan dari hasil penelitian biji alpukat dapat memenuhi syarat sebagai
bahan bakar alternatif.
Dengan
yang sudah dijelaskan sebelumnya
bahwasanya salah satu alternatif pengganti bahan bakar solar dapat
dilakukan yakni membuat biodiesel dengan
menggunakan minyak biji alpukat.
Ayo
sobat Himre, silahkan mencoba untuk mengembangkan serta memanfaatkan biji
alpukat sebagai biodiesel.
Salam
Himre, selama bertemu di artikel selanjutnya.
#HimatemiaBERAKSI
#HimatemiaGO
DAFTAR
PUSTAKA
Berguis,
Nila T. dkk. 2019. Pemanfaatan Limbah Biji Alpukat (Persea Americana) Sebagai
Bahan Baku Biodiesel. Jurusan Kimia, Fakultas Sains Dan Teknologi, UIN Sunan
Gunung Djati Bandung. Bandung. Vol 6, No 1, Hal 36-45.
EmoticonEmoticon