BRUCELLOSIS DITENGAH PANDEMIK COVID-19
Indonesia
masih sangat dipusingkan dengan virus covid-19, tapi ditengah keributan ini
munculah wabah baru bernama brucellosis yang menyerang negara China.
Brucellosis ini disebabkan oleh bakteri brucella. Penyebaran bakteri brucella
di China karena adanya kebocoran perusahaan biofarmasi sekitar bulan Juli
sampai Agustus pada tahun lalu.
Komisi
Kesehatan Lanzhou, ibu kota Provinsi Gangsu telah menguji setidaknya 21.847
warga setempat dan dipastikan bahwa 3.245 orang diantaranya positif terjangkit
penyakit brucellosis. Menurut komisi kesehatan kota, tidak ada korban jiwa yang
dilaporkan sejauh ini.
Gejala
penyakit brucellosis adalah sakit kepala, nyeri otot, demam, dan kelelahan.
Walaupun gejalanya mereda, tapi beberapa gejala yang lain bisa menjadi kronis
atau tidak akan pernah hilang seperti radang sendi atau pembengkakan pada organ
tertentu. Gejala ini dapat muncul kapan saja, mulai dari beberapa hari hingga
beberapa bulan setelah terinfeksi.
Di
Lanzhou, kebanyakan orang yang terjangkit penyakit ini karena makan makanan
yang terkontaminasi seperti produk makanan susu mentah atau menghirup bakteri
yang tersebar. Bakteri brucella
dapat menyebar melalui udara atau melalui kontak langsung dengan hewan yang
terinfeksi. Hewan yang paling sering terinfeksi bakteri ini yakni domba, sapi,
kambing, babi, dan anjing.
Awal
mula bakteri ini tersebar ketika pabrik biofarmasi sedang memproduksi vaksin
brucella untuk hewan tetapi pabrik itu menggunakan disinfektan dan pembersih
kadaluarsa yang mengakibatkan bakteri tidak semuanya dapat dibasmi dengan gas
limbah. Gas limbah yang terkontaminasi ini membentuk aerosol yang mengandung
bakteri brucella dan bocor ke udara. Bakteri ini terbawa angin ke Institut
Penelitian Hewan Lanzhou, yang menjadi tempat wabah pertama kali menyebar.
Menurut
Komisi Kesehatan Lanzhou, beberapa bulan setelah wabah, pejabat provinsi dan
kota telah menyelidiki kebocoran di pabrik. Pada Januari, pihak berwenang telah
mencabut izin produksi vaksin untuk pabrik tersebut, dan mencabut nomor
persetujuan produk untuk dua vaksin Brucellosisnya.
Menurut CDC, cara terbaik untuk
mencegah infeksi brucellosis adalah dengan memastikan bahwa Anda tidak
mengonsumsi daging mentah, produk susu yang tidak dipasteurisasi seperti susu,
keju, dan es krim. Jika Anda tidak yakin bahwa produk susu telah
dipasteurisasi, jangan memakannya. Selanjutnya, bagi mereka yang menangani
jaringan hewan, seperti pemburu dan penggembala hewan harus melindungi diri
dengan menggunakan sarung tangan karet, kacamata, dan celemek. Perlengkapan ini
akan membantu memastikan bahwa bakteri dari hewan yang berpotensi terinfeksi
tidak masuk ke mata atau di dalam luka atau lecet pada kulit.
#HimatemiaBERAKSI
#HimatemiaGO
Sumber: