Severe Acute Respiratory Syndrome CoronaVirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah virus jenis baru dari family coronavirus dimana penularannya melalui manusia ke manusia. Virus ini menyerang manusia dalam semua rentang umur baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia maupun ibu hamil. Gejala klinis dari Virus COVID-19 antara lain demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, gangguan pernapasan, letih atau lesu. Virus COVID-19 menyebabkan pneumonia sehingga jumlah kasus penyakit tersebut meningkat dengan signifikan. World Health Organization (WHO) menetapkan Corona Virus Disease (COVID-19) sebagai pandemik pada Rabu (11/03/2020).
Penetapan pandemik COVID-19 didasarkan pada persebaran virus secara geografi yang telah mencapai 185 negara termasuk Indonesia. Sebelum ditetapkan pandemik, virus COVID-19 telah menjangkiti penduduk Wuhan, Tiongkok pada akhir Desember 2019. Kemudian virus COVID-19 menyebar ke wilayah geografis lebih luas yang berlanjut ke negara-negara lain, seperti Amerika Serikat, Italia, Perancis, Iran, Indonesia, dll. Karena hal tersebutlah virus COVID-19 ditetapkan sebagai pandemik.
Penetapan pandemik COVID-19 didasarkan pada persebaran virus secara geografi yang telah mencapai 185 negara termasuk Indonesia. Sebelum ditetapkan pandemik, virus COVID-19 telah menjangkiti penduduk Wuhan, Tiongkok pada akhir Desember 2019. Kemudian virus COVID-19 menyebar ke wilayah geografis lebih luas yang berlanjut ke negara-negara lain, seperti Amerika Serikat, Italia, Perancis, Iran, Indonesia, dll. Karena hal tersebutlah virus COVID-19 ditetapkan sebagai pandemik.
Asal Mula Virus Corona
Pada Desember 2019, 27 dari 41 orang pertama yang masuk ke rumah sakit (66%) melewati sebuah pasar yang berlokasi di pusat kota Wuhan di Provinsi Hubei, China. Sebuah estimasi penanggalan molekular berdasarkan urutan genom SARS-CoV-2 yang mengindikasikan bahwa virus ini muncul pada November 2019. Analisis genomis komparatif telah menunjukan bahwa SARS-CoV-2 berasal dari kelompok Betacoronaviruses dan termasuk kedalam kelompok SARS-CoV. Diketahui bahwa kelelawar dari genus Rhinolophulus yang menimbulkan virus COVID-19.
Sebuah studi menemukan kelelawar dari spesies Rhinoluphulus affinis yang ditemukan di Provinsi Yunan, China dianggap sangat mirip SARS-CoV-2 dengan kemiripan urutan genom hingga 96%. Walaupun begitu, pada 7 Februari 2020 sebuah studi baru menunjukkan SARS-CoV-2 memiliki kemiripan dengan genom pada hewan trenggiling dengan laporan kecocokan genom mencapai 99%. Perbandingan genom berdasarkan studi tersebut menyebutkan bahwa virus SARS-CoV-2 dihasilkan dari sebuah rekombinasi antar dua spesies yang berbeda, satu secara genom memiliki kecocokan virus dari kelelawar dan satu lagi memiliki kecocokan dengan virus dari trenggiling.
Sebuah studi menemukan kelelawar dari spesies Rhinoluphulus affinis yang ditemukan di Provinsi Yunan, China dianggap sangat mirip SARS-CoV-2 dengan kemiripan urutan genom hingga 96%. Walaupun begitu, pada 7 Februari 2020 sebuah studi baru menunjukkan SARS-CoV-2 memiliki kemiripan dengan genom pada hewan trenggiling dengan laporan kecocokan genom mencapai 99%. Perbandingan genom berdasarkan studi tersebut menyebutkan bahwa virus SARS-CoV-2 dihasilkan dari sebuah rekombinasi antar dua spesies yang berbeda, satu secara genom memiliki kecocokan virus dari kelelawar dan satu lagi memiliki kecocokan dengan virus dari trenggiling.
Penyebaran Virus Corona
Menurut World Health Organization (WHO) cara penyebaran virus COVID-19 adalah melalui orang yang telah terinfeksi virus COVID-19. Sebelumnya, ada dugaan bahwa penyebaran virus COVID-19 awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus COVID-19 juga menular dari manusia ke manusia. COVID-19 dapat menular melalui kontak jarak dekat dengan penderita positif COVID-19, tidak sengaja terkena percikan ludah (droplet) oleh penderita positif COVID-19 ketika batuk atau bersin, dan memegang wajah tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyentuh benda yang telah terkena percikan ludah penderita potif COVID-19.
Pencegahan Covid-19
Hingga saat ini belum ada vaksin untuk virus COVID-19 sehingga perlu adanya langkah pencegahan untuk menghentikan laju penyebaran virus COVID-19.
Langkah-langkah berikut antara lain:
• Menerapkan physical distancing, dengan cara menjaga jarak aman minimal 1 meter dari orang lain. Tidak keluar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
• Rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air atau menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60% ketika beraktivitas di luar ruangan.
• Menjaga imunitas tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat.
• Selalu mengenakan masker ketika beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
• Hindari kontak langsung dengan penderita COVID-19 baik dengan orang dalam pengawasan
(ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP).
• Tutup mulut dan hidung dengan siku apabila tidak ada tisu.
• Selalu jaga kebersihan lingkungan.
#HimatemiaBERAKSI
#HimatemiaGO
EmoticonEmoticon