Saat ini, banyaknya limbah plastik telah menjadi masalah di seluruh dunia karena sifat plastik yang membutuhkan waktu lama untuk terurai bahkan bisa mencapai ratusan tahun. Pemakaian plastik dalam jumlah banyak juga turut mengambil andil dari meningkatnya masalah ini. Apabila hal ini dibiarkan, lingkungan hidup kita akan semakin rusak dan tidak sehat sehingga suatu solusi dibutuhkan.
Banyak ilmuwan dan masyarakat yang mulai menciptakan berbagai alternatif pengganti plastik. Teknologi ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk masalah limbah plastik yang sudah tidak terbendung. Nah, apa sajakah teknologi tersebut? Berikut adalah ulasannya!
1. Kantong belanja dari pati singkong
Dengan penemuan ini, diharapkan penggunaan plastik yang sulit terurai dapat dikurangi dan lingkungan menjadi lebih sehat
2. Styrofoam dari jamur
Produk ini diciptakan oleh Ecoative dengan bahan dasar miselium jamur yang diproses dan dibentuk sedemikian rupa agar bisa digunakan sebagai kemasan produk. Kemasan yang dihasilkan cukup tebal dan menyerupai styrofoam sehingga cocok untuk mengemas berbagai jenis produk.
Jamur yang digunakan ditumbuhkan menggunakan media dari limbah pertanian sehingga ramah lingkungan. Selain itu, produk ini juga tidak memiliki tambahan senyawa kimia apapun. Produk yang dinamakan mResin ini sangat ramah lingkungan mulai dari proses produksi hingga dibuang dan terurai dengan sendirinya.
3. Polikarbonat dari gabungan gula dan karbon dioksida
Para peneliti dari Centre of Sustainable Chemical Technologies (CSCT), Inggris berhasil menemukan plastik buatan yang berasal dari gabungan gula dan karbon dioksida. Mereka menggunakan kombinasi bahan tersebut untuk menciptakan bahan sejenis polikarbonat yang umumnya digunakan untuk lensa kaca mata, kaset, dan botol minum.
Umumnya, plastik polikarbonat terbuat dari minyak bumi dan sulit diurai oleh alam, tetapi teknologi terbaru ini memungkinkan untuk membuat polikarbonat yang mudah diurai. Selain itu, gula dan karbon dioksida lebih mudah ditemukan dan murah harganya dibandingkan minyak bumi. Meski produk ini masih dalam tahap penelitian, ide ini dapat menjadi solusi untuk menggantikan plastik di masa depan.
4. Botol minum dari ekstrak mikroalga
Institusi ilmu pengetahuan bernama European Institute of Innovation and Technology (EIT) berhasil menciptakan kemasan air minum berbentuk bola yang bisa dimakan, karena terbuat dari ekstrak mikroalga. Produk ini dinamakan Ooho dan sudah mulai diproduksi dalam skala kecil sejak 2014 lalu.
Selain harga Ooho yang lebih murah dibanding plastik, penggunaan edible water bottle ini tidak meninggalkan emisi karbon dioksida karena bisa langsung dimakan. Meski belum diproduksi massal, Ooho sudah banyak digunakan untuk acara olahraga seperti maraton karena lebih praktis.
Nah, jadi itulah beberapa teknologi yang diharapkan suatu hari bisa menggantikan plastik. Meski tidak semua teknologi tersebut sudah hadir di Indonesia, tentu rasanya senang karena ada harapan untuk masa depan bumi tercinta kita.
“Bumi ini cukup untuk tujuh generasi, namun tidak akan pernah cukup untuk tujuh orang serakah”. – Magatma Gandhi.
Selamat Hari Bumi.... Yuk kita bersama menjaga bumi yg menjadi tempat tinggal kita saat ini!!
EmoticonEmoticon