90 tahun
lalu para pemuda Indonesia yang berjiwa nasionalis melalui suatu kongres Pemuda
Indonesia telah mendeklarasikan Sumpah Pemuda, menetapkan tujuan nasional yakni satu negara - Negara
Indonesia, satu bangsa- Bangsa Indonesia.
Pada
kongres Pemuda 28 Oktober 1928 itu untuk pertama kalinya diperdengarkan di
forum resmi lagu kebangsaan Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman.
Kongres lalu ditutup dengan pembacaan Sumpah Pemuda yang bunyi
aslinya sebagai berikut:
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah
air Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa
Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa
Indonesia.
Satu dari
sejumlah momentum sejarah bangsa ini adalah lahirnya Sumpah Pemuda yang terjadi
Sembilan puluh tahun lalu. Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa tanggal
28 Oktober 1928 bangsa Indonesia sudah terbentuk. Komitmen Sumpah Pemuda 28
Oktober mengantarkan kita meraih kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Kongres
Sumpah Pemuda tersebut dihadiri perwakilan pemuda dari segala penjuru daerah
dan berbagai etnis seperti, Jong Java, Jong Ambon, Jong
Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten
Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dan lain-lain.
Diaantara mereka juga ada pemuda Indonesia keururnan Tioghoa dan Arab. Bahkan
A.R Baswedan kemudian melanjutkan komitmen dengan mengadakan Sumpah Pemuda
Indonesia keturunan Arab di Semarang. Singkatnya, pemuda Indonesia kala itu
sangat nasionalis dan memiliki semangat juang tinggi untuk merdeka dari
cengkeraman kekuasaan imperialisme.
Makna sumpah pemuda bagi generasi muda adalah untuk
mengenang bagaimana semangat para pemuda dalam memperjuangkan bangsa Indonesia.
Puncaknya terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda bersatu dalam
berjuang untuk tumpah darah Indonesia.
1. Pemuda
harus berjuang demi kemajuan bangsa Indonesia
2. Menjaga
persatuan bangsa yang memiliki kemajemukan adat dan budaya
3. Menjunjung
tinggi persatuan Indonesia di atas segalanya.
4. Mengisi
kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan susah payah dengan
kegiatan yang positif.
5. Menjunjung
tinggi budaya Indonesia
6. Bangga
menjadi tumpah darah dan bagian Indonesia.
Pada hari
ini, bangsa Indonesia akan memperingati Hari Sumpah Pemuda, dimana pada tanggal
28 Oktober 1928, generasi muda saat itu mendeklarasikan diri dalam Satu Tanah
Air Indonesia, Satu Bangsa Indonesia dan Satu Bahasa Indonesia. Dengan
dicetuskannya Sumpah Pemuda itu, seluruh organisasi pergerakan yang ada di
Tanah Air harus mengacu pada hasil Sumpah Pemuda 1928.
Bagi
bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda ini juga merupakan entry point menuju pintu
gerbang kemerdekaan Indonesia 1945. Sumpah pemuda tersebut telah menjadikan
adanya kesamaan keinginan untuk merdeka dari cengkraman penjajah.
Oleh
karena itu, sangatlah tepat bahwa Sumpah Pemuda itu menjadi fondasi dasar
tercapainya Kemerdekaan Indonesia. Seberapa besarkah kita masih mengingat
peristiwa Sumpah Pemuda, khususnya di kalangan generasi muda sekarang?
Mungkin
bagi mereka yang sudah dewasa masih mengingat bagaimana cerita perjuangan
hingga pahlawan kita bisa melahirkan Hari Sumpah Pemuda. Tidak hanya cerita, di
sekolah pun dalam pelajaran sejarah dikupas secara mendalam, bahkan isi dari
Sumpah Pemuda itu wajib dihapalkan oleh setiap siswa.
Namun
saat ini generasi muda bangsa ini justru melupakan makna Sumpah Pemuda itu.
Nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang ditunjukkan para pemuda 90 tahun yang
lalu sudah tidak tergambarkan saat ini. Aksi tawuran yang sering terjadi banyak
melibatkan kalangan generasi muda.
Yang
lebih miris lagi, aksi tawuran ini dilakukan oleh kalangan pelajar dan
mahasiswa, yang notabene tulang punggung negeri ini. Tidak hanya terjadi di
Jakarta, aksi tawuran ini juga terjadi di kota-kota lainnya di Indonesia.
Masyarakat
di mana pun sudah pasti gerah melihat aksi tawuran pelajar, mahasiswa, atau
siapapun juga. Mahasiswa seharusnya memiliki intelektualitas yang tinggi
sehingga tidak perlu menyelesaikan masalah dengan tawuran. Perilaku tawuran
mereka itu sama saja berarti mereka mempelajarinya di bangku kuliah selain
pengetahuan-pengetahuan yang lain.
Entah apa
yang menjadi pemicunya sehingga mereka bisa berbuat seperti itu? Jawabannya
memang klise, hal ini akibat dari perkembangan jaman, dan perkembangan jaman
itu juga berdampak pada perkembangan pola pikir.
Tapi,
apakah pola pikir itu serta merta juga membuat generasi muda di negeri ini
melupakan nilai-nilai sejarah? Diyakini generasi muda saat ini banyak yang
tidak tahu jika kita menanyakan siapa saja tokoh yang terlibat pada sumpah
pemuda 90 tahun yang lalu.
Menyikapi
permasalahan ini, sudah selayaknya kalangan generasi muda
agar nilai-nilai Sumpah Pemuda harus terus dihayati, dalam menghadapi berbagai
persoalan nasional maupun internasional.
Sumpah
Pemuda diwujudkan untuk menyatukan satu rasa tanggung jawab dan kebersamaan
pemuda untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan negara.
Oleh
karena itu, generasi muda diminta untuk terus memegang kemurnian Sumpah Pemuda
sebagai alat pemersatu Bangsa. Di sisi lain, sekolah juga harus ikut
bertanggung jawab guna menjaga kemurnian Sumpah Pemuda, dengan mengamalkan sifat
cinta Tanah Air