Tepat hari ini, Rabu (10/5.2017) diperingati sebagai hari lupus sedunia. Peringatan hari lupus ini pertama kali diproklamirkan pada 10 Mei 2004. Lupus sendiri merupakan penyakit yang autoimun atau beralihnya fungsi sistem imun menahun yang menyebabkan gangguan pada berbagai organ tubuh dan peradangan pada kulit dan sendi. Peringatan hari ini ditujukan agar kita peduli terhadap Odapus, orang yang menderita penyakit lupus. Penyakit ini bukan penyakit yang menular. Lupus merupakan penyakit self-allergy, peradangan, autoimun. Ada beberapa jenis dari penyakit ini seperti Cutaneus Lupus yang mempengaruhi kulit dengan gejala ruam di lehe dan bagian tubuh lain, Systemic Lupus Erythematosus (SLE) yang menyerang organ vital seperti paru-paru, jantung, ginjal, otak, dan darah, terakhir ada Drug Induced Lupus yang diakibatkan penggunaan obat dan menghilang setelah berhenti mengkonsumsi. Dikutip dari twitter @GoodNewsFrmIndonesia bahwa tercatat pada tahun 2013 terdapat 13.300 orang menderita lupus. Sekarang ini, angka tepatnya belum diketahui. Dari keseluruhan orang Indonesia yang menderitanya hanya 1% yang menyadarinya. Kebanyakan penderitanya adalah perempuan yang memiliki rentang umur 15-45 tahun. Diagnosis penyakit tidak mudah karena gejalanya yang mirip dengan penyakit lain. Dokter yang memeriksa harus mengecek darah pasien kemudian memastikan ada antibody antinuclear. Penyebabnya sendiri juga belum dapat dipastikan. Penanganan yang terlambat dari penyakit ini akan menyebabkan kematian. Di Indonesia ada Yayasan Lupus Indonesia yang mengkampanyekan optimisme kepada para Odapus untuk tetap berpikir positif dan memberikan semangat bahwa penyakit ini bukan halangan untuk berkembang dan berkarya. Mencegah kambuhnya bisa dengan menghindari stress, mengurangi beban kerja yang berlebihan, menghindari cahaya matahari secara langsung, dan menghindari pemakaian obat tertentu yang memicu kambuhnya lupus.
EmoticonEmoticon